Rabu, 16 Mei 2012

I HATE YOU BUT I LOVE YOU


“Shilla!” panggil seorang cowok yang bernama Alvin.
“Apalagi sih Vin?”
“Jawab pertanyaan gue yang kemaren Shill.”
“Gue mau fokus ke pelajaran dulu, Vin.”
“Gue bakal nunggu lo Shill.”
Shilla pergi meninggalkan Alvin seorang diri dengan sahabatnya, Ify.
“Shill, Alvin udah berulang kali nembak lo, kenapa lo nggak terima sih? Gue tau banget kalo kalian sama-sama sayang.
“Udah ah Fy, gue mau fokus ke pelajaran dulu.”
“Gue tau, lo bukannya mau fokus ke pelajaran tapi lo gengsi kan?”
“Udah Fy, nggak usah dibahas lagi. Lagian ngapain gue gengsi?”
“Lo gengsi karena lo dulu sering berantem sama dia, dan lo paling benci kan yang namanya musuh jadi cinta. Inget Shill, benci sama cinta beda tipis.”
“Ah, gue pulang duluanlah.”

Sesampainya dirumah, Shilla hanya termenung didalam kamarnya.

“Ify, kok lo tau banget sih apa yang gue rasa? Emang selama ini gue sayang sama Alvin, tapi gue gengsi banget. Didepan temen-temen gue selalu bilang kalo gue nggak suka sama Alvin, gue benci banget sama dia. Tapi sekarang udah berbalik. Bodohnya gue.” Batin Shilla.
“Eh, adek gue kenapa nih, kok ngelamun aje?” tanya kakak satu-satunya yang bernama Rio.
“Lo kapan datengnya? Kok nggak ketuk pintu dulu?”
“Dari tadi udah gue ketuk tu pintu, tapi lo nya aja yang nggak denger.”
“Hehe sorry.”
“Lo kenapa?”
“Gue gapapa kok. Tumben banget lo kesini, ada apa?”
“Oiya, gue minta nomer hapenya Ify dong.”
“Lo suka sama dia?”
“Ssstt.. jangan bilang ke dia ya.”
“Oke. Nih nomer hapenya.”
“Oke, makasih ya dek.”
“Iye.”

Keesokkan harinya disekolah.

“Shilla.” Sapa Alvin.
Shilla tak menghiraukan dan segera menjauh dari Alvin.
“Sabar ya Vin.” Kata Ify yang tiba-tiba datang.
“Gue sayang banget sama dia, tapi kalo kayak gini kayaknya rasa sayang gue nggak berati apa-apa.”
“Gue bakal bantu lo kok Vin.”
“Makasih ya Fy.”

Setelah pulang sekolah Ify mengajak Shilla ke sebuah cafe. Ternyata ini sebagian rencana Ify untuk mendekatkan Alvin dengan Shilla.

“Gue harus cepet-cepet sms Alvin.” Batin Ify.

From : Alvin J
Vin, cepetan ke cafe deket sekolah, disini udah ada Shilla.

Setelah membaca sms dari Ify, Alvin segera menuju ke Cafe tersebut.

“Ngapain dia kesini?” tanya Shilla kepada Ify sambil melihat kearah Alvin yang baru saja datang.
Ify tak menjawab.
“Shilla.. Gue bener-bener sayang sama lo. Gue tau lo juga sayang sama gue. Gue juga tau lo nggak mau nerima gue karena lo nggak mau ngejilat ludah lo sendiri kan? Tapi tolong Shill, lupain yang udah-udah, buka lembaran baru.” Kata Alvin
Mata Shilla berkaca-kaca.
“Lo mau jadi pacar gue kan Shill?”
“Gue udah bilang, gue nggak mau Vin. Harus berapa kali gue ngomong? Gue nggak mau. Gue nggak mau Vin. Puas lo?” jawab Shilla sambil menangis dan segera meninggalkan Alvin.
“Maaf Vin, gue terlalu munafik. Gue nggak bisa jadi yang terbaik buat lo.” Batin Shilla.

Beberapa minggu kemudian tersiar kabar bahwa Alvin dan Ify pacaran.

“Fy, lo beneran pacaran sama Alvin?” tanya Shilla kaget.
“Sorry ya Shill, selama ini gue emang suka sama Alvin. Dan selama ini juga gue sama dia sering curhat dan lama-kelamaan timbul perasaan diantara gue sama dia.”
“Oh. Selamat ya Fy.” Kata Shilla sambil berjalan dan pergi meninggalkan Ify.

Shilla tak bisa menahan air matanya. Ia terus menangis sejadi-jadinya.

“Munafik! Gue terlalu munafik! Gue benci sama sifat dan perasaan gue.” Batin Shilla.

Sepulang sekolah, Shilla pulang kerumahnya dan langsung merebahkan tubuhnya ke tempat tidurnya. Tiba-tiba Rio datang ke kamarnya Shilla.

“Dek, gue pengen cerita sama lo.”
“Cerita aja kak.”
“Loh kenapa mata lo sembab?”
“Gue gapapa kak. Lo mau cerita apa?”
“Ify jadian sama Alvin, sakit hati banget gue. Selama ini Ify baik sama gue karena dia kasian aja sama gue.
Shilla memeluk kakaknya dan menangis.
“Lo kenapa dek?” tanya Rio sambil membalas pelukan adiknya.
“Gue sayang sama Alvin kak, gue terlalu munafik. Selama ini Alvin sering banget nembak gue, tapi gue tolak dia karena sebuah alasan yang bodoh! Gue benci dengan diri gue sendiri kak.”
“Udahlah dek, nggak perlu disesalin. Malah bikin sakit hati.”
Shilla terus menangis.
“Tadi mama telpon kakak, katanya kita mau pindah ke Australia, ikut mama dan papa disana.”
“Pindah kak?”
“Iya. Mungkin kita bisa ngelupain mereka dengan cara ini.”

Hari ini Shilla dan Rio tiba di Australia.

“Vin, kok hari ini aku nggak liat Shilla ya?” kata Ify cemas.
“Mungkin dia nggak masuk.” Jawab Alvin cuek.
“Aku nanti mau kerumahnya, kamu mau ikut?”
“Nggak deh. Mendingan tidur.”

Sepulang sekolah Ify langsung kerumah Shilla. Tetapi rumahnya kosong. Tiba-tiba hape Ify bergetar, ternyata ada sebuah pesan dari Shilla

From : Ashilla Z
Maafin kesalahan gue selama ini ya Fy, sekarang gue udah pindah ke Australia. Semoga lo dan Alvin baik-baik aja J

Ify menangis didepan rumah Shilla.

“Shill, kenapa lo nggak kasih tau gue? Lo anggap gue apa?” Gumam Ify.

Ternyata Alvin juga mendapat sms dari Shilla.

From : Ashilla Zhrtiara

Maafin semua kesalahan gue ya Vin. Sekarang gue udah pindah ke Australia, mungkin kita nggak bisa ketemu lagi. Sebenernya gue sayang sama lo Vin, tapi karena kemunafikan gue, gue nggak bisa ngungkapinnya. Semoga lo bahagia sama Ify.
I HATE YOU BUT I LOVE YOU

Setelah selesai membaca sms dari Shilla, Alvin tak kuat menahan air matanya, ia pun menangis.

“Shill, lo egois. Lo nggak ngerti perasaan gue. Dan sekarang lo ninggalin gue. Kecewa gue sama lo.” Gumam Alvin.

Sehabis mengirim pesan, Shilla juga menangis.

“Maafin gue Alvin. I HATE YOU BUT I LOVE YOU.” Kata Shilla sambil menangis tersedu-sedu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar