Rabu, 16 Mei 2012

I Love You


“Hei cantik.” Sapa Alvin kepada pacarnya, Shilla.
“Eh, kamu. Tumben jam istirahat gini kamu nyamperin aku.”
“Jadi kamu nggak mau nih aku samperin.”
“Bukannya gitu, biasanya kan kamu main basket dan dikelilingi cewek-cewek cantik.”
“Haha tapi kan nggak ada yang secantik kamu.”
“Gombal aja kamu.”

Tiba-tiba ada seorang teman Alvin yang bernama Rio datang.

“Vin, buruan kelapangan basket!” suruh Rio.
“Ah gue mau istirahat dulu deh.”
“Besok ada pertandingan lawan SMA 26. Kalo sampe kalah, lo yang kita salahin.”
“Kok gue?”
“Lo itu kaptennya, yang laen masih latihan, lo seenaknya nyantai sama pacar lo.”
“Udah Vin, kamu kesana aja.” Pinta Shilla.
“Tapi..”
“Udah gapapa.” Kata shilla sambil tersenyum.
“Okedeh. Love you.”
Shilla hanya membalas dengan senyumannya.

@lapangan basket

“Lo kemana aja Vin?” tanya Gabriel.
“Biasa, sibuk pacaran sama Shilla.” Jawab Rio kesal.
“Apaan sih lo yo? Lo nggak suka kalo gue pacaran sama Shilla?”
“Gue nggak suka.”
“Apa hak lo?”
“Gara-gara lo pacaran sama Shilla, lo jadi males latihan gini.”
“Apaan sih lo berdua, kayak anak kecil. Umur kalian itu udah 17, udah dewasa, masih aja berantem. Lo yo, Alvin itu selalu serius latihan, masa lo nggak bolehin dia istirahat bentar aja, lo pake nyalahin Shilla lagi.” Kata Cakka
“Terserah lo lah.” Kata Rio.
“Ikut gue yo, gue mau ngomong sama lo. Latihan istirahat 10 menit.” Kata Cakka.

Cakka mengajak Rio ke sebuah ruangan kosong.

“Yo, inget nggak lo sama janji kita bertiga dulu?” tanya Cakka.
“Yang mana?”
“Sekarang gue tanya dari awal dulu. Lo sampe sekarang masih suka sama Shilla?”
“Nggak.”
“Lo nggak usah bohong. Dari cara lo tadi, keliatan banget lo cemburu sama mereka.”
“Iya, gue ngaku, gue masih suka sama Shilla.”
“Berarti lo udah ngelanggar janji kita.”
“Janji yang mana sih?”
“Dulu kita bertiga pernah sama-sama suka kan sama Shilla, kita bersaing secara sehat, dan akhirnya Shilla lebih milih Alvin. Dan kita pernah janji, kalo salah satu dari kita udah dapet Shilla, kita nggak akan ganggu hubungan mereka.”
“Maksud lo gue ganggu mereka?”
“Iya, lo ganggu banget. Selama mereka pacaran, apa sering mereka jalan bareng? Alvin malah sering latihan sama kita.”

Rio hanya terdiam dan pergi ke lapangan basket lagi.

“Jujur yo, gue masih suka sama Shilla, tapi semua ini gue pendam karena gue takut hubungan mereka hancur. Dan dulu gue pernah jadian sama Agni karena gue pengen ngeliat gimana reaksi Shilla ke gue.” Kata Cakka dalam hati.

Sepulang sekolah, Alvin menemui Shilla.

“Sayang, pulang yuk. Kali ini aku anterin kamu.”
“Okedeh.” Kata Shilla tersenyum.

Sesampai dirumah Shilla, Alvin tidak langsung pulang, ia ingin mengobrol dengan pacarnya.

“Sayang, selama kita pacaran kayaknya kamu nggak pernah manggil aku dengan panggilan sayang atau apa gitu deh.” Kata Alvin.
“Emang kalo pacaran harus gitu ya?”
“Yaiyalah, trus setiap aku bilang i love you, kamu nggak bales.”
“Alvin, semua itu nggak harus di ungkapin. selama ini kenapa aku pacaran sama kamu kalo aku nggak sayang sama kamu?”
“Iya aku tau, tapi sekali aja bilang i love you ke aku.”
“Udah deh, pulang sana.”
“Yah, aku malah diusir, yaudah deh aku pulang.”
Shilla hanya tertawa kecil.

Keesokan harinya..

“Sayang, hari ini ada pertandingan, dateng dan kasih semangat buat aku ya.”
“Pasti aku dateng dan kasih semangat buat kamu kok.”
“Oke, aku latihan dulu ya.”
“Oke deh.”

Tiba-tiba datang Cakka yang menghampiri Shilla,

“Lo sayang banget ya sama Alvin?” tanya Cakka.
“Keliatannya gimana?”
“Itu kan perasaan lo, mana gue tau.”
“Rasa sayang gue ke Alvin itu besar banget.”
“Dia cinta pertama lo?”
“Bukan sih, tapi dia itu orang yang sering buat gue tersenyum.”
“Terus cinta pertama lo siapa?”
“Itu nggak bisa gue ungkapin, karena sekarang gue udah lupa sama dia.”
“oh, yaudah deh gue kelapangan ya.”
“Oke.”
“Cakka, lo itu cinta pertama gue tapi lo nggak kayak alvin yang sering buat gue tersenyum. Lo sering buat gue sedih, karena lo nggak peka sama perasaan gue dan malah dulu lo jadian sama Agni.”

@Lapangan basket

“Ayo kita latihan, nanti sore kita harus menang lawan SMA 26!” Kata Alvin semangat.

Setelah latihan, Alvin langsung mengantar Shilla pulang.

“Cakka, makasih atas nasihat lo kemaren. Sekarang gue ngerti perasaan mereka. Gue udah lupa juga sama perasaan gue ke dia, dan sekarang gue mau buka hati gue buat orang.” Kata Rio puas.

“Bagus! Ini baru namanya Rio.”

Sore harinya Tim SMA 70 atau timnya Alvin bertanding dengan SMA 26. Shilla datang untuk menyemangati Alvin dan timnya. Dan kedatangan shilla pun tidak sia-sia, SMA 70 menang.

“Aku mau traktir kamu ice cream yang banyak” kata Alvin kepada Shilla.
“Beneran nih?” kata Shilla semangat.
“Iya dong. Yuk ke cafe ice creamnya.”
“Yuk.”

Shilla paling banyak memesan ice cream, karena ia sangat menyukainya.

“Asik, dibayarin Alvin ice cream.” Kata Shilla.
“Kamu kuat makan sebanyak itu?”
“Kuat dong.”
“Yaudah abisin tuh cepet-cepet, ntar cair.”
“Oke bos.”

Setelah selesai, Shilla diantar pulang oleh Alvin.

“Aku mau bilang sesuatu ke kamu Vin.”
“Apaan?”
“I love you, Alvin.” Kata shilla tersenyum.
Alvin sangat kaget.
“Aku sayaaaang banget sama kamu Alvin sayang.” Kata Shilla lagi.
Alvin sangat-sangat kaget dan membalasnya.
“I love you too Shilla. Sayang aku ke kamu ngelebihin sayang kamu ke aku.”
“Nggak sayang, sayang aku tuh yang ngelebih dari kamu.”
“Iyadeh. Makasih sayang, aku seneng banget hari ini, ngelebihin dari hari sebelumnya sama kamu.”

Alvin pun mencium pipi Shilla dan pamit pulang.

“Ini hari terbaik aku.” Gumam Alvin.

Tiba-tiba ada sebuah mobil yang melaju sangat kencang, mobil tersebut menabrak motor yang dikendarai Alvin. Alvin pun terpental sangat jauh. Dan tewas ditempat, warga sekitar jalan raya tersebut segera membawa Alvin ke rumah sakit dan menghubungi orangtuanya. Mengetahui ini keluarga Alvin sangat shock dan segera mengubungi teman-teman Alvin. Cakka pun segera ke rumah Shilla untuk memberi tahunya,saat mengetahui hal itu Shilla langsung pingsan tak sadarkan diri.
Keesokan harinya, Alvin dimakamkan dengan tenang. Semua keluarga dan teman-teman Alvin termasuk Shilla menangis terharu atas kepergian Alvin.

@Rumah Shilla

“Shilla yang sabar ya Shill.” Kata Cakka menenangkan Shilla.
“Kka, gue sayang sama Alvin, kenapa Alvin ninggalin gue.”
“Tegar Shill, tegar.” Kata Rio.
Shilla terus menangis dan tiba-tiba terdiam dan hanya melamun melihat selembar foto Alvin.

“Vin, I love you. I love you. I love you. I love you! Kenapa kamu nggak jawab Vin? Ini kan yang kamu mau. Aku udah berkali-kali ngucap itu. Aku sayang sama kamu Vin.” Kata Shilla dan menangis lagi.
“Cukup Shill! Lo harus bangkit dar keterpurukan lo!” bentak Cakka.
“Gue sayang sama dia? Apa gue salah?”
“Alvin udah nggak ada!”

Plaakk!! Bunyi tamparan Shilla yang mendarat ke pipi Cakka .

“Alvin masih ada!” bentak Shilla.
“Shill, yang kata Cakka tadi bener. Bisa-bisa lo gila kayak gini!” kata Rio.
“Dengan cara lo yang kayak gini, Alvin yang tadinya tenang disana jadi nggak tenang karena ngeliat sikap lo!” tambah Cakka.

Shilla berhenti menangis dan terdiam.

“Shilla, Alvin pasti seneng kalo lo senyum lagi kayak biasanya.” Kata Cakka.
“Sorry kka kelakuan gue yang tadi.”
“Iya gapapa kok Shill, gue juga minta maaf karena kata-kata gue kasar.”
“Iya Kka. Gue mau istirahat dulu ya.”
“Oke. Kita pulang ya Shill.”
“Iya.”

Beberapa minggu kemudian...

“Hey Kka, hey Rio.” Sapa Shilla yang sudah kembali ceria.
“Hey Shill.” Kata Cakka dan Rio bersamaan.
“Eh, gue samperin Ify dulu ya.” Pamit Rio.
“Lo jadian sama Ify yo?” tanya Shilla.
“Hehe iya.”
“Langgeng ya yo.”
“Iya. Kalian juga.” Kata Rio bercanda dan langsung pergi.
“Haha dasar Rio.”
“Gue seneng ngeliat lo ceria lagi, Shill.”
Shilla hanya tersenyum.
“Oh iya, cinta pertama lo itu siapa sih?”
“Lo.”
Cakka yang kaget langsung menoleh kearah Shilla yang berada di sampingnya.
“Kenapa?” tanya Shilla heran.
“Jadi dulu kita sama-sama suka?”
“Sama-sama?”
“Gue dulu suka sama lo shill. Gue jadian sama Agni Cuma mau liat reaksi lo, ternyata lo langsung jadian sama Alvin. Patah hati deh gue.”
“Hah? Serius? Berarti gue sama lo sama-sama nggak peka ya.”
“Sekarang perasaan lo gimana?”
“Gue masih sayang sama Alvin, tapi semalem gue mimpiin dia. Dia bilang kalo gue harus buka hati buat lo.”
“Jadi lo mau buka hati buat gue lagi Shill?”
“Iya Kka.”
“I love you, Shill.”
“Gue nggak mau semuanya keulang lagi kayak gue sama Alvin dulu. Dulu, gue nggak mau ungkapin perasaan gue ke Alvin, pas pertama kalinya gue ungkapin dia ninggalin gue. Dan sekarang gue harus ungkapinnya sebelum semuanya terlambat. I love you too, Kka.”




END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar